Do'a Untuk Kedua Orang Tua?

اَللهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذُنُوْبِىْ وَلِوَالِدَىَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِىْ صَغِيْرًا


Coba tanyakan kepada anak-anak kecil -dari keluarga muslim tentu saja- yang ada di lingkungan sekitar sampeyan, apakah mereka hafal selarik do'a di atas? Tentu mereka akan serempak menjawab, "Iyaaa...!" 

Atau coba tanyakan kepada kakek atau nenek yang tinggal di sebelah rumah, apakah masih ingat do'a yang sama? Mungkin akan disahut dengan jawaban, "Ora usah ngenyek. Embah memang sudah tua, Nak, tapi belum terlalu pikun. Lha wong do'a untuk mengutuk kamu jadi batu saja Embah masih hafal, apalagi do'a untuk kebaikan kedua almarhum orang tua Embah sendiri." Blaik!

Do'a yang biasa diberi judul "Do'a Untuk Kedua Orang Tua" di atas adalah salah satu do'a paling populer bagi setiap individu muslim. Bagaimana tidak, do'a tersebut sudah diajarkan kepada anak-anak sedari mereka belajar bicara dan kemudian diamalkan setiap selesai sholat fardlu hingga tutup usia. Sering pula dilagukan dalam puji-pujian setelah adzan dikumandangkan. Bahkan ada sebagian keluarga yang menjadikan do'a tersebut sebagai lagu pengantar tidur bagi anak-anak yang masih balita.

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, do'a tersebut berbunyi "Wahai Tuhanku! Ampunilah dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orangtuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka merawatku ketika aku kecil."

Sepintas, do'a tersebut tampak "hanya" sebatas do'a seorang anak yang memohonkan ampunan bagi kedua orangtuanya kepada Tuhan. Tapi coba perhatikan kembali teksnya secara seksama dalam tempo yang terserah sampeyan lah.

Sudah?

Ayah menggendong anaknyaCoba cermati kembali kalimat terakhir dalam do'a tersebut, tepatnya pada kalim وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا, yang berarti "dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka merawatku ketika aku kecil." Dari situ dapat kita pahami bersama bahwa secara tersirat ada perintah Allah kepada orangtua untuk menyayangi memperlakukan anaknya dengan baik.

Apabila do'a anak untuk kedua orangtua ini di-ijabah-i oleh Allah, maka bagaimanapun perlakuan orangtua kepada anak akan dibalas oleh Allah SWT dengan perlakuan yang sama. Orangtua yang sabar, sayang, dan mengasihi anaknya akan dikasihi pula oleh Allah. Sedangkan orangtua yang suka berbuat kasar atau abai kepada anaknya, niscaya akan diperlakukan oleh Allah dengan cara yang serupa.

Artinya, bisa jadi kemudahan hidup yang kita dapatkan adalah buah dari do'a anak yang kita sayang. Dan bisa jadi pula segala keruwetan hidup yang kita rasakan adalah jawaban atas do'a anak yang kita abaikan.

Wallahu a'lam...

Comments